Sunday, November 23, 2008

"Pencarian Terakhir"

Sabtu kemarin aku 'curi-curi waktu' nonton film "Pencarian Terakhir" (soalnya takut filmnya keburu hilang dari peredaran, hiks...). Udah sempet baca-baca di internet, banyak yang bilang filmnya lumayan. Dan sejujurnya, alasanku nonton adalah selain karena tertarik melihat posternya di Jl. Kemang Raya, adalah karena temanya yang lain daripada yang lain : naik gunung! Jadi pengen tahu, apa bener filmnya seperti yang dibilang di internet...

Dan setelah aku nonton, walaupun dari awal aku tahu film ini nasibnya tidak akan seperti Laskar Pelangi (yang menurutku memang film yang bagus banget!), menurutku film "Pencarian Terakhir" ini OK banget. Aku takjub karena pada akhirnya ada orang yang berani membuat film seperti ini di Indonesia. Ceritanya emang nggak terlalu berat (mungkin buat para penggemar drama 'berat' yang nontonnya mesti pake' mikir, film ini konon 'terlalu datar', seperti komentar yang ditulis di salah satu harian Nasional), tapi cukup logis dan realistis. Lokasi, penggambaran tokoh, kostum dan propertinya juga cukup realistis, tidak seperti film Indonesia ato sinetron pada umumnya. Banyak juga adegan yang kita pikir bakalan 'klise' (karena sebenernya mudah ditebak apa yang terjadi selanjutnya), ternyata justru ditampilkan dengan cara yang 'kreatif'. Karena film ini 'katanya' termasuk thriller, film ini cukup membuat merinding... dan yang membuat film ini menjadi menarik untuk ditonton adalah penggambaran hal-hal yang 'membuat merinding' itu memang hal-hal yang sangat mungkin ada atau terjadi di atas gunung (demikian menurut pengakuan mereka-mereka yang pernah naik gunung). Jadi kalau ada yang bilang film ini 'nyaris terjebak menjadi horor picisan', aku jadi bingung, apa yang membuat film ini terlihat seperti horor picisan, dibandingkan sama horor picisan beneran???

Film ini bagus, karena selain cerita dan penggambarannya cukup realistis, banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini, termasuk bagaimana sikap kita saat berhadapan dengan alam, bagaimana sikap sebagai teman, serta proses gimana kalau tim SAR itu mencari orang hilang di gunung. Jadi, daripada nonton film yang nggak genah, kusarankan untuk nonton film ini, dijamin gak menyesal...

2 comments:

kirana said...

Saya sangat setuju dengan komentar Anda mengenai harian yg mengatakan nyaris menjadi Picisan, karena menurut saya juga Bagus sekali apalagi dibanding film2 Indo lainnya yg semu dan asal fulgar yg sama sekali tidak mendidik

Anonymous said...

Belum nonton sih. Namun yang menarik dari film ini secara tematik 'beda' dengan trend film Indonesia saat ini: horor atau komedi yang judul2nya 'nyerempet2' hehehe