Monday, December 10, 2007

Bandung : Kota Kembang (???)

9 Desember 2007, my beloved grandma has passed away. Kami seluruh keluarga besar berduka, dan kami sudah mengikhlaskan beliau untuk kembali ke Rahmatullah. Mudah-mudahan perjalanan beliau di alam barzah memperoleh kemudahan, dan dikaruniai surga yang indah di sisi-Nya, aamiin...

Karena almarhumah tinggal di Bandung, dan beliau berwasiat untuk dimakamkan di Bandung di sisi almarhum kakekku, jadi kami semua berangkat ke Bandung. Jam 10 malam, baru kepikir, kita belum beli bunga tabur untuk di makam dan melati untuk dirangkai di keranda jenasah-nya. Jadi kita langsung keluar mencari bunga. Katanya, tadi siang ibu-ibu sudah banyak yang mencari di pasar Wastukencana, tapi katanya tidak ada. Menurut budeku yang perias pengantin, bulan-bulan ini lagi banyak perkawinan, jadi cari bunga agak susah, ooo.... Tapi Bandung khan kota kembang, mestinya nggak susah ya cari bunga.

Pertama-tama, kita mencoba lagi di pasar Wastukencana. Walah, cari bunga tabur, apalagi mawar, ternyata susah bo! Kita udah masuk dari toko ke toko, ternyata pada nggak punya bunga tabur yang mawar, dan pedagang bunganya juga nggak mau ngasih alternatif mencari di tempat lain (walaupun akhirnya kami menemukan 1 toko yang menjual dengan harga relatif murah --> soalnya ternyata bunga di Bandung itu mahal! --> soalnya dibandingkan dengan di Jawa Tengah, dengan harga yang sama, di Bandung cuman dapet 1 keranjang kecil, di Jawa Tengah bisa dapet 2 karung...). Akhirnya aku meng-SMS salah satu temanku yang lama tinggal di Bandung, dan dapet alternatif untuk pergi ke Jl. Pandu.

Di Jl. Pandu, ternyata cuman ada 1 toko yang jualan mawar, itu pun harganya gak bisa dibilang murah. Setelah dengan sedikit "perang urat saraf" dalam tawar menawar (untungnya mang penjualnya baik, dan dia punya melati), akhirnya kami memborong beberapa ikat mawar aneka warna, dan 1 kg melati. Untungnya (lagi), besok paginya, mawar-mawar aneka warna itu mekar dengan indahnya, dan kakak-kakak sepupuku menata bunga-bunga tabur itu demikian cantik, untuk mengiringi kepergian nenek tercinta kami ke peristirahatan terakhirnya.

Dengan pengalaman cari bunga di Bandung yang syusyah banget, aku jadi mikir, apakah Bandung masih layak dinamai "Kota Kembang"? Atau memang ada "kembang" lain yang lebih mudah dicari di Bandung?

PS. Ini salah satu fotoku dengan my beloved grandma, waktu kami ziarah ke makam bu Tien Suharto di Karanganyar, Jawa Tengah, dalam rangka reuni besar Varia Orang Jauhari tahun 1996.


2 comments:

Pojok Hablay said...

rin, baru baca banget. ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya. elu tinggal di tempat dia kan selama ini?

@tathagati said...

Betul sekali, selama 9 tahun di Bandung, aku tinggal bersama nenekku tercinta. Terima kasih banyak ya untuk perhatiannya, mohon doanya mudah-mudahan nenekku diterima di sisiNya.