Four-Faced Buddha Erawan
Four-Faced Buddha di Kuil Erawan, atau nama lengkapnya San Thao Maha Phrom (
Shrine of Lord Brahma The Great), merupakan arca Dewa Brahma yang terletak di pusat Kota Bangkok. Kuil ini terletak di halaman Grand Hyatt Erawan Hotel, di daerah Pathum Wan, tidak jauh dari stasiun Bangkok Skytrain Chitlom, dan dikelilingi beberapa pusat perbelanjaan seperti Gaysorn, Central World, dan Amarin Plaza.
|
San Thao Maha Phrom |
Dewa Brahma adalah dewa agama Hindu, dan arca Phra Phrom mewujudkan Dewa Brahma memiliki empat wajah yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Hal ini yang membuat arca ini secara salah kaprah sering disebut sebagai
Four-Faced Buddha. Keempat wajah Phra Phrom melambangkan kekuatan Brahma, serta melambangkan 4 sifat baik, yaitu welas asih, murah hati, adil, dan meditasi. Phra Phrom digambarkan memiliki 8 tangan, yang melambangkan kehadiran dan kekuatan. Dari 8 tangan tersebut, 4 tangan memegang benda suci, sedangkan 4 tangan lainnya memegang senjata untuk mengusir kebathilan.
|
Penjual Perlengkapan Ibadah di Sekitar Kuil Erawan |
Kuil Erawan sendiri didirikan bersamaan dengan pembangunan Hotel Erawan pada tahun 1956, di lahan yang saat ini ditempati Hotel Grand Hyatt Erawan. Saat Hotel Erawan didirikan, banyak hambatan dalam pembangunannya, sehingga pemerintah Thailand sebagai pemiliknya merasa perlu untuk membangun sebuah kuil untuk menetralisir karma buruk tersebut. Adapun patung Phra Phrom merupakan hasil rancangan Departemen Seni Rupa, dan didirikan pada tanggal 9 November 1956. Percaya atau tidak, setelah pendirian kuil ini, pembangunan Hotel Erawan berjalan lancar. Tahun 1987, hotel ini diruntuhkan, dan di atas lahannya digunakan untuk Hotel Grand Hyatt Erawan.
|
Para Penari Tradisional Thailand |
Dengan lokasi yang berada di sudut persimpangan besar dan merupakan kuil terbuka, Kuil Erawan banyak dikunjungi orang, baik mereka yang akan beribadah ataupun wisatawan yang hanya melihat-lihat. Di trotoar sekitar Kuil Erawan banyak deretan penjual bunga dan perlengkapan untuk ibadah, sehingga kuil ini terlihat hidup dan penuh warna. Para penziarah mempersembahkan karangan bunga marigold, dupa, dan lilin, serta memanjatkan doa meminta perlindungan dan agar segala hambatan disingkirkan. Sesekali terdapat pertunjukan dari para penari tradisional Thailand yang melambangkan persembahan doa kepada Dewa Brahma dari para penziarah, atau sebagai perwujudan rasa syukur setelah doa di kuil tersebut dikabulkan.
|
Phra Phi Khanet di depan Central World |
Selain Kuil Erawan, dalam radius 500 meter dari kuil tersebut terdapat beberapa kuil Hindu lainnya, yaitu Phra Trimurati (Trimurti) dan Phra Phi Khanet (Ganesha) yang terletak di depan Central World, Phra Mae Umadhevi (Uma) yang terletak di depan Big-C Supercenter, serta Thao Amarindradhiraja (Indra), dan Phra Narai Song Suban (Narayana di atas Garuda) di depan Amarin Plaza.
Four-Faced Buddha Kenjeran
Namun untuk melihat arca
Four-Faced Buddha, Anda tak perlu jauh-jauh ke Bangkok. Di Kawasan Wisata Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, terdapat arca
Four-Faced Buddha yang merupakan tiruan Phra Phrom di Kuil Erawan. Arca ini diresmikan pada tanggal 9 November 2004, dan pembangunannya menghabiskan dana kurang lebih 4 miliar Rupiah. Patung ini berlapis emas, dan untuk menyempurnakan lapisan emasnya digunakan kertas kimpo atau kertas emas dari Thailand.
|
Four Faced Buddha di Pantai Ria Kenjeran |
Ukuran arca
Four-Faced Buddha di Kenjeran jauh lebih besar dibandingkan arca Phra Phrom di Kuil Erawan. Arca dengan panjang sisi alas 9 meter dan tinggi 9 meter ini diletakkan di dalam bangunan yang disangga 4 pilar berwarna hijau emas, dengan panjang sisi alas 15 meter dan total tinggi 36 meter. Ukuran-ukuran ini banyak mengandung angka 9, karena angka 9 memiliki makna khusus sebagai angka tunggal tertinggi, sekaligus merupakan lambang kesempurnaan.
|
Detail dari Four-Faced Buddha |
Karena ukurannya yang besar, maka kita bisa melihat lebih jelas detail dari arca tersebut. Sama seperti Phra Phrom, arca ini memiliki 8 tangan, dan masing-masing tangan memegang 1 benda. Salah satu dari tangan kanan memegang dada, sedangkan di 3 tangan kanan yang lain memegang cupu berisi air suci, tongkat kebesaran dan cakram (sejenis senjata berbentuk piringan). Adapun tangan kiri patung terlihat sedang memegang tasbih, teratai, kitab suci dan kerang. Air suci merupakan perlambang energi penciptaan semesta, sedangkan teratai merupakan lambang kekuatan yang memunculkan alam semesta. Kedua hal ini merupakan perwujudan sifat Brahma sebagai dewa pencipta dalam agama Hindu.
Berbeda dengan kuil Erawan yang ramai, arca
Four-Faced Buddha tidak banyak dikunjungi orang. Kebanyakan dari mereka yang berkunjung memiliki maksud untuk beribadah. Mereka membakar hio dan berdoa di depan arca tersebut, dan sebagian ada yang berdoa sambil mengelilingi patung searah jarum jam. Selain beribadah di depan arca, penziarah juga bisa menggunakan Ruang Meditasi.
|
Arca Ganesha di Pantai Ria Kenjeran |
Jika di sekitar Kuil Erawan terdapat beberapa kuil Hindu, Four-Faced Buddha di Kenjeran hanya “ditemani” oleh arca Ganesha. Ganesha merupakan dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu, yang dengan mudah dikenali karena berbentuk manusia berkepala gajah dengan perut buncit. Arca Ganesha ini diletakkan di dalam sebuah pendopo kecil yang terletak di sisi utara arca Four-Faced Buddha.