No, ini bukan USDEK yang berbau-bau politik Orde Lama. Ini USSDEK yang membawa kenikmatan, alias tata cara jamuan khas Surakarta.
Apa yang dimaksud dengan USSDEK? Rupanya USSDEK merupakan singkatan dari Unjukan-Snack-Sop-Dahar-Es-Kondur. Ini merupakan urutan dari hidangan yang disajikan dalam sebuah jamuan makan, baik dalam sebuah hajatan pernikahan (yang paling umum ditemui) maupun hajatan-hajatan lain.
Kemungkinan besar USSDEK merupakan modifikasi tata cara jamuan makan gaya Eropa, yang disesuaikan dengan kearifan lokal Jawa Tengah, sebab banyak kemiripan yang bisa kita temukan. Mari kita bandingkan dengan jamuan makan gaya Eropa, yang kita pelajari di kursus table manner.
Dari sisi perbedaannya, jamuan makan gaya Eropa biasanya dilakukan di round table atau meja panjang, jamuan USSDEK hanya menyediakan tempat duduk saja tanpa meja. Sedangkan dari sisi persamaannya adalah pada menunya. Jika jamuan USSDEK diawali dengan Unjukan (biasanya teh manis hangat), di jamuan gaya Eropa para pelayan akan mengisi gelas-gelas kita dengan air putih. Untuk Snack, di jamuan makan gaya Eropa merupakan appetizer. Sedangkan Sop, di jamuan makan gaya Eropa ya tetap sop. Bedanya kalau jamuan USSDEK sopnya umumnya sop bening, di jamuan gaya Eropa umumnya berbentuk cream soup. Selanjutnya adalah Dahar atau main course. Jika di USSDEK dahar-nya bisa berbentuk selat Solo atau paket nasi dan lauknya, main course di jamuan makan Eropa biasanya adalah steak lengkap dengan ubo rampe-nya. Menu selanjutnya adalah Es atau dessert, dalam bentuk es buah atau puding. Biasanya, kalau Es alias dessert-nya sudah dikeluarkan, para tamu bersiap-siap untuk Kondur alias pulang. Saatnya tuan rumah berdiri di pintu, bersalaman dengan para tamu dan mengucapkan terima kasih atas kehadirannya.
Jamuan makan gaya USSDEK ternyata bukan monopoli wilayah Surakarta. Saya pernah menemui tata cara serupa di daerah Banyumas. Dan jamuan di Banyumas tersebut tidak diselenggarakan di gedung pertemuan, melainkan di rumah. Takjub ketika saya tahu bahwa gaya jamuan seperti ini lumrah dilakukan di daerah lain di Jawa Tengah, karena sebelumnya saya pikir USSDEK hanya ada di daerah-daerah kekuasaan keraton Mataram saja.
Apakah jamuan gaya USSDEK kurang praktis? Mungkin iya untuk beberapa orang yang terbiasa dengan jamuan gaya prasmanan. Apalagi kalau tinggal di Jakarta yang dalam satu waktu harus menghadiri hajatan di 2-3 tempat yang berbeda. Namun menurut saya, itulah keunikan dari USSDEK. Di satu sisi, setiap tamu dihormati karena mereka tinggal duduk manis dan dilayani oleh pelayan. Di sisi lain, dipastikan semua tamu yang hadir akan kebagian makanan, tidak ada issue kehabisan makanan.
Btw, ini salah satu hidangan Snack atau appetizer USSDEK favorit saya: kroket ala Solo. Dan kroket di foto ini dibuat oleh salah satu catering tertua dan terbaik (menurut saya) dalam penyelenggaraan USSDEK di Solo. Mudah-mudahan budaya USSDEK ini jangan hilang ditelan masa...