Gara-gara pernah terlibat pembicaraan soal buku panduan museum di timeline @museumceria, saya jadi terpikir sesuatu.
Sempat geli sendiri pas ada yang nulis bahwa setahu dia kalau di museum pemerintah buku panduan gratis, karena sudah masuk anggaran pemerintah. Tapi karena itu saya jadi berpikir, betulkah itu? Itu di museum pemerintah RI yang mana ya? Seumur-umur saya ke museum pemerintah, belum pernah tuh ada yang ngasih buku panduan gratis. Paling-paling brosur, itu pun kalau tidak kehabisan (namanya juga gratis, cepat habis!). Saya lebih sering beli buku panduan, dan alhamdulillah banget kalau museumnya bisa mencetak buku panduan, karena ada beberapa museum yang ga punya buku panduan sama sekali (Museum Propinsi Bengkulu, misalnya)
Karena ada pembicaraan itu, saya jadi punya pertanyaan-pertanyaan lainnya :
Mungkin tiket masuk museum pemerintah itu keliatannya murah ya. Tapi coba kita hitung-hitung, berapa banyak dana yg harus dikeluarkan utk perawatan koleksi museum? Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan utk operasional museum, perawatan bangunan, gaji para petugasnya, dan lain sebagainya? Jadi kalau saya sih maklum aja kalau tiba-tiba ada yang jualan buku tentang panduan museum, selama hasil penjualannya memang digunakan kembali untuk kepentingan museum, atau setidaknya untuk peningkatan kesejahteraan para pegawainya. Asal jangan hasil penjualannya dikorup aja, amit-amit!