Wednesday, November 11, 2009

Samgyetang oh Samgyetang

Beberapa waktu yang lalu, saya lewat di foodcourt Plasa Senayan, dan terhenti di depan counter Han Gang Kitchen. Tiba-tiba saya jadi kangen sama makanan-makanan Korea yang sempat saya cicipi di negara asalnya.

Salah satu makanan yang tidak akan pernah saya lupakan adalah Samgyetang alias sup ayam ginseng. Pertama kali makan Samgyetang adalah waktu city tour di Seoul. Waktu tour guidenya bilang bahwa satu orang akan dapat ayam satu ekor, kok besar ya... udah gitu gak kebayang kaya' apa rasanya, sup ayam dimasak pakai ginseng. Tapi setelah melihat barangnya dan mencicipi rasanya, hmmm... mak nyusss... uenak tenan...

Di waktu yang lain, saya akhirnya mampir ke counter Han Gang Kitchen, dan mencoba Samgyetang yang dijual di situ (kebetulan harganya relatif gak mahal, "cuman" 40 ribu-an per porsi). Pas hidangannya keluar... alamak! (ya iya lah... harga segitu kok mintanya seperti yang asli...) Penampakannya seperti foto di bawah ini.









Ayamnya separo, terus nasinya ga terlalu banyak dan ga lengket (tapi akibatnya nasinya agak susah untuk disendok, karena kepencar-pencar ke mana-mana). Udah gitu yang paling nggak mirip adalah kuahnya. Sejujurnya, kuahnya sebenernya lumayan enak, tapi rasanya sama sekali gak ada mirip-miripnya ama yang asli, malah lebih mirip kuah masakan Jepang. Yang paling "mengganggu" di Samgyetang versi Han Gang Kitchen ini adalah 'lautan' telur dadar, item yang gak ada di versi originalnya. Satu-satunya yang persis sama dengan yang ada di Korea adalah Korean Ice Tea-nya, rasanya benar-benar sama banget dengan teh di Korea.

Sekarang, kita bandingkan dengan versi originalnya :
Klo di versi original, ayamnya satu ekor utuh, terus nasinya agak lengket, jadi gampang disendok. Kuahnya lebih kaya' kuah opor, tapi putih. Kemudian selain ginseng, kita juga menemukan chestnut di dalamnya. Selain itu, kita juga dikasih soju, minuman (wine) khas Korea, yang katanya sih untuk menghilangkan bau amis ayamnya (padahal sih nggak terlalu amis). Katanya kalau nggak mau diminum, boleh dicampurkan ke kuahnya. Aku sih memilih nggak mencampur ke kuah, takut rasa kuahnya hilang. Tapi pas ngicipin sojunya, alamak... soju-nya lumayan "keras" bo...

Anyway, untuk mengobati kerinduan akan Samgyetang yang asli, Samgyetang versi Han Gang Kitchen ini hatur lumayan untuk bernostalgia akan kenikmatan Samgyetang yang asli, paling nggak gak perlu antri kaya' mau naik halilintar di Dufan (foto di bawah ini menunjukkan antrian yang terjadi di luar restoran Samgyetang di Seoul).